Selasa, 15 Februari 2011

a story from nowhere

hati dan pikiran ini, bukan milikmu
hati dan pikiran ini juga tidak akan mungkin jadi milikmu! aku dan tetaplah aku dan selamanya aku! bukan berarti dengan memberiku suapan kau akan memiliki apa yang aku miliki! tidak, tidak dan selamanya tidak! lalu mengapa kau masih menghalangi? untuk apa kau masih mengatur? untuk apa juga kau menghakimi? lalu, buat apa aku punya pikiranku sendiri kalau kau masih menjejalinya dengan apa yang ada di kepalamu? kenapa? bingung? aku banyak bertanya? inti semuanya ini hanya satu, pergilah! urus urusanmu sendiri!

egois? mungkin saja
egois? penting! banyak manusia yang senang mencerca dan mengapa kamu tidak? masih saja mendorong dengan seluruh keyakinanmu dan memaksa semua orang bangkit? ngimpi! manusia senang mencerca apa yang dibuat kaumnya sendiri dan bukan mencerca yang lain. mereka suka kalau salah satu dari mereka itu jatuh, terseok dan kemudian tercekik mati. mereka sangat menyukai itu. walau banyak yang menangis tapi mereka sebenarnya tertawa. apakah kau tau kalau dunia sudah sebusuk itu? dan untuk apa kau masih ingin menunjukkan rasa kemanusiaan itu?

malas? senang sekali berkenalan dengan anda
malas? kenapa tidak? bukankah kita ini sebagai manusi memang diciptakan untuk malas? apa cuma orang-orang kita saja yang diciptakan untuk malas? kalau tidak malas, mau melakukan apa? perubahan? atau mengerjakan tugas? buat apa? apakah ada sesuatu yang bisa diambil kalau kita mengerjakan tugas dan membuat perubahan? semua orang juga melakukan perubahan. semua orang yang sedang study juga mengerjakan tugas. lalu kenapa harus ikut-ikut? mengerjakan tugas itu kan cuma menyalurkan keinginan yang memberi tugas dan bukan menyalurkan keinginanmu. lalu mengapa masih semangat mengerjakan? dan perubahan, seseorang dengan terlalu banyak perubahan itu menandakan kalau tidak memiliki jati diri dan mudah terpengaruh. cukup sekali dan lakukan yang lama, setidaknya sampai kamu perlu beradaptasi lagi.

kesimpulan bukan akhir, namun sebuah jenis permasalahan yang baru
menyimpulkan sepertinya mudah ya? menilai dari berbagai sisi dan membuat dirimu sendiri bingung harus menuliskan dari mana, untuk apa dan kenapa. apa memang harus sudah selesai? masih banyak kan yang harus dilalui. apa harus cepat memberi kesimpulan? tidak bisa ditunda? besok mungkin. lagipula waktu masih banyak, kenapa harus terburu-buru. toh, kalian juga tidak tahu bahwa kalian besok akan mati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar