Selasa, 15 Februari 2011

adek, besok besar mau jadi apa?

"chila mau jadi dokter. biar bisa sembuhin teman-teman chila yang sakit." ya seperti itulah kira-kira cita-cita seorang anak-anak yang masih dengan polosnya. lalu kalian? yang dengan sudah mengenyam pendidikan yang entah sudah berapa tahun, mau jadi apa? jadi professor? dokter? insinyur? arsitek? polisi? tentara? atau malah belum kepikiran? mau menunggu nasib yang ditentukan oleh Tuhan? apa masih mau bersenang-senang dengan kenikmatan yang orang kata duniawi? ya, semua adalah tergantung langkah dan tangan kalian juga. berusaha dan berdo'a, seperti kata orang tuamu.

"kamu terlalu banyak berfikir, kawan. udahlah, let it flow aja. Tuhan selalu punya jalan untuk kita yang berada dijalannya." bayangkan jika semua orang berfikiran seperti itu, maka dunia ini akan sepi, jalanan lenggang, kantor-kantor tutup, warung-warung tutup dan semua orang hanya diam dirumah sambil memegangi kitab agama mereka masing-masing dan menunggu datangnya rezeki Tuhan yang mengakibatkan mereka terserang alzheimer. betapa bodohnya dunia tanpa passion untuk mengejar kekayaan yang berbentuk lahiriyah maupun rohaniyah. walaupun nantinya jika berlebihan akan dianggap sebagai orang yang kemaruk, namun penting juga memiliki hasrat untuk membahagiakan lahir dan batinmu. setidaknya sekali-kali.

"lalu, kita semua harus jadi orang yang punya cita-cita? buat apa sih? lagian belum tentu cita-cita kita tersebut sesuai dengan yang kita dapatkan." what you get isn't always what you want. Tuhan selalu punya rencana, namun tugas kita adalah untuk bernegosiasi dengan Tuhan agar mengubah kehendaknya menjadi apa yang kita mau. seberapa keras usaha kita tersebut dan seberapa besar keinginan kita untuk mendapatkan, mungkin menjadi pertimbangan Tuhan untuk meng-acc proposal kita. ya walaupun nantinya sedikit melenceng ataupun total melenceng, ya diterima. kalau perlu kembangkan lagi. supaya itu tetap menjadi apa yang kamu inginkan. mungkin dengan begitu, nantinya Tuhan akan meng-acc proposalmu yang berikutnya.

"lalu, cita-cita yang seperti apa yang harus kita miliki?" terserah, yang penting tidak mengganggu harkat hidup orang lain. tidak juga yang akan menundukkan orang lain. tidak juga yang akan menjadi persis seperti orang lain. dunia ini saya pikir sudah terlalu mirip antara satu dengan yang lain, sudah begitu menghambakan antara satu dengan yang lain dan sudah saling merecoki antara satu dengan yang lain. maka, jadilah berbeda. sesuatu yang sangat dirimu dan tanggunglah. itu yang kamu mau bukan?

pada akhirnya juga seseorang akan menjadi tua dan menceritakan apa yang sudah dilaluinya kepada anak, cucu, saudara, teman seperjuangan, tetangga, dll yang ada di kehidupannya kelak. ia akan menceritakan betapa susahnya ia dulu membuat impian-impian yang ada dikepalanya itu menjadi nyata. bagaimana ia sering gagal dan terpaksa menggantinya dengan sesuatu yang baru. atau bahkan ia merasa tidak sempat untuk memikirkan masa depannya dan merasa sudah diatur. atau bahkan, ia benar-benar melepas semua dan terjun ke jurang paling dalam dari putus asa dan menyerah pada roda kehidupan. ya, tinggal pilih, mau menjadi yang mana? dan mau menggabungkan yang mana saja? jika memang benar hidup itu pilihan, maka kalian berhak untuk memilih mempunyai atau tidak sebuah cita-cita.

sekedar untuk referensi, baca lirik dibawah ini. ya kalau perlu, download pula lagunya

gantungkanlah cita-citamu – bip

mau jadi profesor,
jadi dokter yang ahli,
pengacara yang handal,
atau mo jadi gembel?

pemimpin bijaksana,
atau jadi mafia,
pejabat yang simpatik,
atau yang main cantik,
prajurit yang setia,
atau jadi buronan,
teroris nomor satu,
atau pahlawan bangsa?

jadi sendiri!
tanggung sendiri!
jadi sendiri!
tanggung sendiri!

mau jadi rolling stone,
atau mau jadi Beatles,
seperti david beckham,
atau muhammad ali,
setenar madonna,
se-legend benyamin,
menjadi robin hood,
atau pembajak!

bangsat!

jadi sendiri!
(loe jangan tanggung-tanggung!)
tanggung sendiri!
(tanggunglah resikonya!)
jadi sendiri!
(loe jangan tanggung-tanggung!)
tanggung sendiri!

jangan tanggung-tanggung jadi diri loe sendiri!
asal elo puas terima takdir loe sendiri!

cinta memang begitu essential

suatu hal lama yang terlalu biasa dibahas. tetapi, ya, aku ingin membahasnya. menurut kalian apa cinta itu? menurut seorang temanku, cinta itu suatu hal yang essential. dan mungkin benar adanya. cinta-menurut orang awam-mampu untuk buatmu mabuk kepayang, dunia milik berdua, tidak perduli apa kata orang, dan menurutku, "asu koe le ngomong ngono! rumangsamu aku ro konco-koncoku kon urip nengndi?" hha. cinta, menurutku, ya seperti kata temanku tadi, essential! cinta adalah suatu kondisi dimana seseorang sudah siap untuk berkorban, menunjukkan empati, menunjukkan simpati, tidak tahu malu dan percaya diri. karena cinta itu besar, sebesar kasih Tuhan kepada kita. cinta itu akan menerima kamu apa adanya tetapi kamu harus siap untuk merubah dirimu demi cinta. cinta itu bukanlah makanan sehari-hari karena cinta akan selalu siap untuk menepis egomu ketika kamu berhadapan dengan cinta. ya, cinta memang terlalu besar dan tugas kita hanya untuk mengerti akannya. bentuk cinta? bentuk dari cinta menurutku adalah apa yang kamu tunjukkan kepada orang tuamu, teman-temanmu, orang lain, sesama makhluk hidup dan calon, bahkan kekasih ataupun sudah menjadi pendamping hidupmu. karena luasnya cinta itu kita harus siap membagi. bukan memperlihatkan ego sendiri. karena cinta juga begitu essentialnya hingga tanpa cinta kamu bahkan akan melebihi hitler. kamu akan bengis, kotor dan bukan manusia lagi. memang cinta itu essential, tetapi cinta jaman sekarang hanyalah sebatas kekasih yang sedang bercengkrama. dan kalian meng-iya-kan bahwa itu cinta? aku harap tidak, karena menurutku itu merupakan pertunjukkan nafsu manusia. cinta itu memang suatu yang essential, karena dalam memadu cinta kamu harus melupakan egomu dan melebur bersama dengan seseorang, sesuatu, sekumpulan orang tempatmu memadu cinta. karena cinta begitu essential, amu harus siap berkorban. karena cinta begitu essential, kamu, kamu dan kamu harus siap bertoleransi dan saling mengerti. karena cinta begitu essential, ya, cinta memang begitu essential.

a story from nowhere

hati dan pikiran ini, bukan milikmu
hati dan pikiran ini juga tidak akan mungkin jadi milikmu! aku dan tetaplah aku dan selamanya aku! bukan berarti dengan memberiku suapan kau akan memiliki apa yang aku miliki! tidak, tidak dan selamanya tidak! lalu mengapa kau masih menghalangi? untuk apa kau masih mengatur? untuk apa juga kau menghakimi? lalu, buat apa aku punya pikiranku sendiri kalau kau masih menjejalinya dengan apa yang ada di kepalamu? kenapa? bingung? aku banyak bertanya? inti semuanya ini hanya satu, pergilah! urus urusanmu sendiri!

egois? mungkin saja
egois? penting! banyak manusia yang senang mencerca dan mengapa kamu tidak? masih saja mendorong dengan seluruh keyakinanmu dan memaksa semua orang bangkit? ngimpi! manusia senang mencerca apa yang dibuat kaumnya sendiri dan bukan mencerca yang lain. mereka suka kalau salah satu dari mereka itu jatuh, terseok dan kemudian tercekik mati. mereka sangat menyukai itu. walau banyak yang menangis tapi mereka sebenarnya tertawa. apakah kau tau kalau dunia sudah sebusuk itu? dan untuk apa kau masih ingin menunjukkan rasa kemanusiaan itu?

malas? senang sekali berkenalan dengan anda
malas? kenapa tidak? bukankah kita ini sebagai manusi memang diciptakan untuk malas? apa cuma orang-orang kita saja yang diciptakan untuk malas? kalau tidak malas, mau melakukan apa? perubahan? atau mengerjakan tugas? buat apa? apakah ada sesuatu yang bisa diambil kalau kita mengerjakan tugas dan membuat perubahan? semua orang juga melakukan perubahan. semua orang yang sedang study juga mengerjakan tugas. lalu kenapa harus ikut-ikut? mengerjakan tugas itu kan cuma menyalurkan keinginan yang memberi tugas dan bukan menyalurkan keinginanmu. lalu mengapa masih semangat mengerjakan? dan perubahan, seseorang dengan terlalu banyak perubahan itu menandakan kalau tidak memiliki jati diri dan mudah terpengaruh. cukup sekali dan lakukan yang lama, setidaknya sampai kamu perlu beradaptasi lagi.

kesimpulan bukan akhir, namun sebuah jenis permasalahan yang baru
menyimpulkan sepertinya mudah ya? menilai dari berbagai sisi dan membuat dirimu sendiri bingung harus menuliskan dari mana, untuk apa dan kenapa. apa memang harus sudah selesai? masih banyak kan yang harus dilalui. apa harus cepat memberi kesimpulan? tidak bisa ditunda? besok mungkin. lagipula waktu masih banyak, kenapa harus terburu-buru. toh, kalian juga tidak tahu bahwa kalian besok akan mati.

you know that you've got everything that you want to know

kenapa harus bertanya bahwa kamu cantik, pintar, berguna atau tidak? bukankah kamu cantik, pintar, berguna atau tidak itu tergantung dari persepsimu sendiri? dan kenapa kamu harus memperdulikan opini orang lain mengenai kamu cantik, pintar, berguna atau tidak? oh, come on, is that really matters? cantik atau tidaknya dirimu itu tergantung persepsi cantikmu itu seperti apa. pintar atau tidaknya dirimu itu tergantung opinimu sendiri tentang pintar itu sendiri. berguna atau tidaknya dirimu itu tergantung tentang apa yang kamu telah kamu lakukan dan kamu sendiri yang harus menilainya. opini orang lain itu hanya sekedar opini  dari kacamata mereka dan kenapa kamu harus memperdulikannya? bukankah mereka tidak tahu banyak tentang dirimu, apa yang kamu telah lakukan dan apa yang kamu cita-citakan? lalu, untuk apa kamu memperdulikannya? bukankah dengan memperdulikannya akan menjatuhkan opinimu tentang dirimu sendiri lalu mengikuti persepsi mereka? ya, kalau kamu termasuk tipe orang yang mempertahankan persepsi dan opini mengenai dirimu sendiri, tapi kalau tidak? coba pikirkan sendiri dalam hatimu mengenai kamu cantik, pintar, berguna atau tidak. semua itu tergantung pada dirimu sendiri dan persepsimu. jadikan pendapat orang lain itu sebagai referensi dan bukan sebagai apa yang kamu pegang. satu hal lagi, jangan jadikan “this fuckin shit” sebagai “your state of mind”. because, you’ve got everything that you want to know in your mind! Not in  someone else's mind and realize that someone else's mind won’t always satisfy you!

dedicated to everyone that really inspire me to write “this shit”. “you know that you’ve got everything that you want to know!”

saya sedang terlalu "emo" ketika menuliskan ini

kita memang ditakdirkan untuk saling bertengkar, tidak menerima perbedaan dan mau menang sendiri. kita juga ditakdirkan untuk menjadi makhluk yang mampu menghidupi diri sendiri tetapi masih menyusahkan orang lain. dan kita akan selalu ditakdirkan untuk memenuhi hasrat dan keinginan kita walaupun terkadang akan bertentangan dengan norma. bangsat! apakah memang seperti itu takdir kita? berarti kita harus saling menjatuhkan agar dapat menang? agar dapat dikatakan manusia? bukankah Tuhan pernah berkata, "Aku tidak akan merubah nasib suatu kaum kecuali kaum itu sendiri yang mengubahnya." dan apakah firman Tuhan tersebut sudah kau camkan dalam hatimu. jikalau belum, maka camkan seperti ini, "aku memang makhluk egois yang ingin menang sendiri. aku juga merupakan makhluk yang ingin memenuhi kewajibanku walaupun itu dengan mengorbankan kalian. dan aku juga makhluk yang ingin bersenang-senang tanpa mengingat kalian. tapi, yang aku sesali aku juga merupakan bagian dari kalian. aku tidak akan berdiri pada kakiku sendiri jika tanpa kalian. dan aku butuh kalian. maka ego ini harus aku lebur! aku bakar bersama semangatku berjuang bersama kalian! karena kalian merupakan bagian dari hidupku, maka kalian pantas mendapatkan penghargaan dariku! walaupun jika dibandingkan dengan jasa kalian, penghargaan ini bukan apa-apa. penghargaan ini hanya sumpah! sumpah yang kuucapkan pada diriku sendiri ketika aku merasa terlalu memanfaatkan kalian. ketika aku merasa telah membodohi kalian. dan ketika aku merasa telah menginjak-nginjak harga diri kalian. maka mulai dari sekarang aku bukan lagi bagian dari kalian. tapi, aku adalah kalian." dan setelah kalian bersumpah, maka laksanakan. sumpah tadi bukan untuk dihayati! tapi dilaksanakan! karena dunia ini sudah penuh dengan orang egois yang hanya memikirkan pantat atau kelompok mereka sendiri. aku harap kalian juga muak akan manusia seperti itu. bukankah lebih baik bersama-sama daripada sendiri?

mati, mati dan mati

palsu
semuanya sudah palsu
tidak ada lagi yang menjadi hal nyata
hanya palsu dan semuanya palsu

perang
semuanya berperang
tidak ada lagi kedamaian
hanya dalam mimpi dan mimpi yang terdalam

apa memang sudah tidak ada lagi kebenaran untuk dibeberkan?
apa takut?
takut akan apa?
takut akan penguasa?
apa mereka memang sebegitu kuatnya hingga kalian menutupi kebenaran?
atau, karena kalian memang pengecut?

idealisme hanya akan membawamu pada hal buruk
dan memang itu betul adanya
aku tidak menutupi atau sebagainya
karena memang begitu
seorang idealis layaknya akan hidup dengan pendapat mereka atau kelompoknya
dan itulah yang membawa perpecahan
karena kalian manusia terlalu mudah untuk terbakar!

sudahlah sudah
memang sudah begitu adanya dan kalian memang terlalu sulit untuk dinasehati
yang terjadi maka terjadilah
jika memang seperti itu, maka kalian memang sudah bersiap mati, mati dan mati

drama yang besar ini, sangatlah indah!

kita hidup di dalam sebuah pementasan drama yang besar. di dalam drama ini, kita akan diberikan sebuah peran yang tidak bisa kita pilih namun dapat berubah (berkembang) sesuai waktu dan perkembangan diri kita dalam memerankannya, sebuah kostum yang sebenarnya sudah paten tetapi mungkin beberapa dari kalian akan mengubahnya sesuai keinginan, dan sebuah dialog yang tanpa kalian sadar kalian akan mengucapnya tanpa harus menghapalnya. di dalam setiap pementasan drama ini kita selalu akan dituntut untuk menjalaninya dengan sempurna dan itu berarti kita tidak boleh cacat dalam memerankannya, karena jika kita tidak menjalaninya secara sempurna maka kita akan mendapatkan hukuman dari sang sutradara dan cemooh dari pemeran yang lain. tetapi sebaliknya, jika kita bagus dalam memerankannya kita akan mendapatkan reward dari sang sutradara dan applause dari pemeran yang lain. di dalam drama ini tidak akan terdapat penonton. semua yang kita perankan hanya akan dilihat oleh pemeran yang lain. jadi, janganlah berlebihan dalam memerankannya dan cukuplah secara benar saja. di dalam drama ini kita juga tidak akan mendapatkan bayaran sepeser-pun. karena semua yang kita lakukan di dalam drama ini merupakan sebuah kewajiban. hak yang akan kita peroleh adalah reward dari sang sutradara dan applause dari pemeran yang lain. tetapi sayang, di dalam drama ini kita tidak bisa bertukar peran, karena peran tersebut telah paten dari awal kita turut dalam drama ini. tetapi jika terdapat kesepakatan antar kita para pemeran maka kita dapat saling bertukar tetapi itu tidak akan terjadi secara permanen dan hanya terjadi 2/3 kali pementasan. tetapi setelah mengetahui itu semua kita jangan pesimis dahulu. selalu akan ada kebaikan dan kejutan-kejutan di dalam setiap kita memerankannya. karena drama ini berjalan secara natural, tanpa arahan yang konkrit dan hanya ada satu tujuan pasti, yaitu reward dari sang sautradara dan applause dari pemeran yang lain.