Rabu, 25 Mei 2011

Accepted (2006)


Review dan Sinopsis
“Masyarakat mempunyai peraturan, dan aturan pertama adalah  kamu harus berkuliah. Kamu mau kehidupan bahagia dan sukses, kamu harus berkuliah. Jika kamu mau menjadi ‘seseorang’, kamu harus berkuliah. Jika kamu ingin membaur, kamu harus berkuliah (Jack Gaines, 2006).”

Apakah hal diatas terdengar menyeramkan? “Kamu harus berkuliah!” Tapi tak satupun universitas yang kamu masuki mau menerimamu. Isn’t that ironic? “Maafkan kami, anda belum dapat kami terima tahun ini. Cobalah lagi tahun depan.” Lalu, apakah saya tidak bisa mendapat kehidupan bahagia dan sukses? Apakah saya tidak bisa menjadi ‘seseorang’? Apakah juga saya menjadi bagian yang tersingkir? “Tidak!” Katakan itu dengan keras dan lihatlah film ini. Setidaknya di film ini anda tidak akan melihat sekumpulan pemuda-pemudi pengangguran. Film ini akan bercerita tentang sekumpulan pemuda-pemudi yang baru saja lulus dari SMA/sederajat dan tidak bisa melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi karena tidak ada yang mau menerima mereka di universitas yang mereka daftarkan. Tapi, bukan sampai di situ saja lalu berakhir, mereka, dengan segala upaya akhirnya membuat agar mereka tampak pergi kuliah dan itulah yang mereka lakukan. Dan agar tampak nyata, mereka mempersiapkan semuanya mulai dari gedung perkuliahan, dekan dan mahasiswa-mahasiswi palsu (pada awalnya), agar orang tua mereka percaya. Can’t you believe it? They make their own college!

Let’s meet Bartleby Gaines. Karena film ini menceritakan bagaiamana ia, bersama keempat temannya mendirikan universitas mereka sendiri dengan dasar-dasar yang telah saya sebutkan diatas. Tapi, semua rencana yang telah mereka susun rapi akhirnya terbongkar. Keberadaan universitas palsu itu diketahui banyak orang dan akhirnya banyak orang yang mendatangi mereka. Anda tahu apa yang mereka inginkan? Mereka juga ingin berkuliah. Sama seperti kelima orang tersebut, mereka juga tidak diterima di universitas yang mereka daftarkan. Hanya di South Hampton Institut of Technology mereka diterima. Ya, di universitas yang didirikan oleh kelima orang tersebut. Berawal hanya ingin lari dari orang tua mereka karena tuntutan untuk berkuliah, akhirnya mereka diharuskan menerima ratusan orang tersebut dan memberikan pada mereka kuliah. Singkatnya, dengan terpaksa dan rasa kasihan, kelima orang tersebut, menetapkan hati untuk berkata, “Yes, we accepted you! You’re very welcome in here.” Dan terisilah universitas dengan nama South Harmon Institut of Technology, yang kelima orang tersebut dirikan dan diaku sebagai anak dari Harmon University, dengan para mahasiswa.

Kewirausahaan adalah proses penciptaan sesuatu yang baru pada nilai menggunakan waktu dan upaya yang diperlukan, menanggung risiko keuangan, fisik, serta risiko sosial yang mengiringi, menerima imbalan moneter yang dihasilkan, serta kepuasan dan kebebasan pribadi (Hisrich dkk, 2005). Apa yang dikatakan teori tersebut telah dilakukan semua oleh Bartleby dkk. Mereka menciptakan universitas mereka sendiri dengan cara mereka sendiri. Lalu, pertanyaannya sekarang jika mendirikan universitas merupakan sebuah kewirausahaan, dimana inovasi mereka tampakkan? Inovasi merupakan istilah yang pertama kali diperkenalkan oleh Schumpeter pada tahun 1934, dan menyebutkan bahwa inovasi dipandang sebagai kreasi dan implementasi ‘kombinasi baru’ (Helmy, 2009). Dan kalian tahu cara mereka dalam menetapkan kurikulum yang belum kami ceritakan sebelumnya? Mereka memberikan sebuah white board besar dengan judul “What Do You Want to Learn?” Dimana kalian akan menemukan universitas dengan cara seperti itu? Dan lebih mencengangkan lagi, mereka mempraktekkannya dengan mengabulkan permintaan tersebut. Ada di dalam film tersebut seorang mahasiswa menuliskan bahwa ia ingin mempelajari tentang skateboarding, maka dibelilah peralatan untuk melakukannya. Sebuah board besar berbentuk setengah lingkaran dan itu untuk para mahasiswa yang ingin mempelajari tentang skateboarding.
Menurut kalian apa yang membuat mereka dapat melakukan inovasi tersebut? Apakah karena tuntutan peran? Ataukah karena mencontoh yang telah dilakukan orang lain? Karena semua jawaban itu salah, mari kami jelaskan dulu tentang kreativitas. Menurut Zimmerer, Scarborough dan Wilson dalam penelitian mereka di tahun 2008, kreativitas merupakan kemampuan untuk mengembangkan ide-ide baru dan untuk menemukan cara-cara-baru untuk melihat masalah dan kesempatan. Lalu, ada pula pendapat Theodore Levitt dari Harvard University, kreativitas adalah memikirkan hal-hal baru, sedangkan inovasi melakukan hal-hal baru. Jadi, dengan kreativitas,seorang entrepreneur mampu menampilkan inovasi (Wijatno, 2009). Ada lagi penelitian dari Utami Munandar pada tahun 1977 di Indonesia menyebutkan ciri-ciri kepribadian dari kreativitas yang dianggap oleh orang Indonesia, yaitu:
1.      Mempunyai daya imajinasi yang kuat.
2.      Mempunyai inisiatif.
3.      Mempunyai minat luas.
4.      Mempunyai kebebasan dalam berfikir.
5.      Bersifat ingin tahu.
6.      Sealu ingin mendapat pengalaman-pengalaman baru.
7.      Mempunyai kepercayaan diri yang kuat.
8.      Penuh semangat.
9.      Berani mengambil resiko.
10.  Berani berpendapat dan memiliki keyakinan (Akbar-Hawadi, 2001).

Dan jika anda telah selesai menonton film ini, maka anda akan mengerti mengapa kami menyebut para pendiri South Harmon sebagai orang dengan kreativitas tinggi.

Mari kita lanjutkan ke cerita film itu lagi. Masalah mulai berdatangan ketika, Harmon University yang sedang ingin meluaskan area kampus menggugat mereka (karena letaknya memang berdekatan). Mereka mengadakan ‘Parent’s Day’ palsu dan lalu membongkar kebenaran yang bahwa universitas tersebut bukanlah anak dari Harmon University. “South Harmon Institut of Technology is unreal!” itulah yang mereka katakan pada setiap orang tua yang hadir pada hari itu dan tentu saja, setelah rahasia terbongkar, mereka ditinggalkan.

Alih-alih menyudahi impian untuk berkuliah, Bartleby Gaines malah berniat melanjutkan rencana ini. Ia berniat untuk membuat universitas ini nyata. Ia menemukan surat dari pengadilan untuk mengakreditasi unversitas-nya. Berangkatlah ia bersama keempat temannya beserta dekan universitasnya ke pengadilan dengan harapan bahwa universitasnya menjadi nyata (terakreditasi). Datang juga dalam pengadilan tersebut mahasiswa-mahasiswi yang telah diterimanya dan tentu saja musuh terbesar mereka, Harmon University. Debat yang panjang terjadi antara ketiga pihak (Bartleby Gaines dkk, Harmon University dan pengadilan), dan tebak apa keputusan pengadilan? Mereka disetujui untuk melanjutkan universitas tersebut dalam masa percobaan 1 tahun sebelum mendapatkan akreditasi yang sebenarnya. And everybody in that room is exited except Harmon University side’s.

Ini adalah kutipan pembelaan Bartleby dihadapan para juri. “Bagaimana menurut anda orang tua? Apakah sistem telah benar-benar bekerja? Apakah sistem telah mengajarkan pada kalian untuk menuruti apa kata hati kalian atau hanya bermain aman? Dan bagaimana menurut kalian para juri? Apakah kalian benar-benar ingin berada di sekolah administrasi? Atau mungkin kalian sebenarnya ingin menjadi seorang poetry? Atau menjadi pesulap ataupun seniman? Atau mungkin anda hanya ingin berjalan-jalan keliling dunia? Maafkan aku karena telah berbohong pada kalian semua tentang universitas ini. Dan terutama untukmu, ayah. Aku benar-benar dalam keadaan strees waktu itu namun keadaan tersebut menghasilkan hal yang menakjubkan dan penuh dengan tanggung jawab. Dan bukankah tanggung jawab yang kalian semua orang tua inginkan dari kita? Kami kesini memang untuk meminta akreditasi dari kalian, tapi sesuatu terjadi, dan saya sudah tidak peduli lagi. Siapa yang peduli dengan akreditasi dari kalian? Kita tidak membutuhkan akreditasi dari kalian untuk membuktikan bahwa universitas kami nyata. Ada banyak sekali kebenaran yang ada di dunia ini. Dan South Harmon adalah salah satunya. Terserah anda suka atau tidak, kami tidak peduli. Kami tidak membutuhkan dosen ataupun ruang kelas. Kami tidak membutuhkan tradisi dan uang untuk belajar. Yang kami butuhkan hanya sekumpulan orang dengan keinginan untuk menjadi pribadi yang lebih baik, dan saya yakinkan, bahwa itulah yang akan kita dapatkan di South Harmon. Silahkan tolak kami, namun kami tidak akan pernah lupa ide-ide dalam kepala kami bahwa kami tetap hidup dan tempat kami, South Harmon. Jadi, silahkan tolak kami, karena kami sudah benar-benar tidak peduli (Bartleby Gaines, 2006).”

Daftar Pustaka
Akbar-Hawadi, Reni. 2001. Psikologi Perkembangan Anak: Mengenali Sifat, Bakat dan Kemampuan Anak. Jakarta: Grasindo.
Helmi, Avin Fadilla. 2009. Bagaimana Menciptakan Inovasi Produk? Buletin Psikologi Volume 17, No. 1, 2009: 1-10. Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada.
Hisrich, Robert D. Peters, Michael P. Shepherd, Dean A. 2008. Entrepreneurship 7th ed. Boston: McGraw-Hill.
Pink, Steve. 2006. Accepted. California: Universal Pictures.
Wijatno, Serian. 2009. Pengantar Entrepreneurship: Anak Indonesia pun Bisa Menjadi Usahawan Dunia! Jakarta: Grasindo.

Senin, 09 Mei 2011

sebuah kelas yang dalam proses mengerti manusia (part 2)

lalu apa sih yang kalian harapkan dari manusia itu? hatinya? asal mula bahwa mereka juga manusia? atau karena itu keluargamu lalu baru kamu memperhatikannya? atau itu memang nilai-nilai yang kamu pegang sebagai manusia untuk tetap menghargai orang lain walaupun orang tersebut tetaplah rakus?

mereka juga manusi pak. tempat salah dan dosa

ya, memang itu teori secara agama. values di masyarakat pun mengatakan begitu, TAPI MEREKA MEMUJANYA! MEREKA MENYEMBAHNYA DENGAN SEPENUH HATI SAMPAI MATI! itu manusia yang kalian bela tadi? seperti itu namanya manusia?
kita, semenjak zaman nenek moyang kita telah mengenal kerasukan. kalian ingat tentang kisah Adam yang turun ke bumi setelah memakan buah terlarang?

ingat dong pak. sejak kecil sudah dicertakan ke kami

kalian tau mengapa Adam bisa berbuat seperti itu?

karena setan telah menggodanya

kalian menyalahkan setan? atas dasar apa kalian bisa bicara seperti itu?

karena memang menurut ceritanya seperti itu pak

waaah, kalian berbicara seperti kalian ada di sana. toh, itu cerita bukan? kalian tidak ada disana untuk melihat dengan mata atau kacamata kalian sendiri kan? kenapa kalian bisa berbicara seperti itu? manusia, sebagaimana pada umumnya, memiliki berbagai kecenderungan dalam berbuat. mereka, memiliki sifat ingin selalu mengetahui, yang padahal mereka sudah diberi tahu, ITU TERLARANG! lalu, apa yang menyebabkannya seperti itu?

rakus! kerakusan!

ya, sekali lagi saya perjelas, KERAKUSAN!

Sabtu, 02 April 2011

sebuah kelas yang dalam proses mengerti manusia (part 1)

selamat siang anak-anak, apa kabar? bukankah panas siang ini ya? hha. saya juga merasakannya belakangan ini. panas bukan main, sedangkan di negeri jauh sana ada yang sedang berusaha memanaskan keadaan dengan berteriak keras-keras, "HAM!" yang sebetulnya hanya dalih untuk menguasai. ya, walaupun begitu, tampaknya kita tetap harus melanjutkan kuliah. apa bahasan kita hari ini?

presentasi kelompok pak! hari ini kelompok kedua

o, ya? wah, ternyata saya akhir-akhir ini sering melupakan sesuatu. namun, baiklah. bagaimana jika kita hari ini berdiskusi saja. bagaimana?

berdiskusi?

iya, berdiskusi. kita diskusikan mengapa manusia begitu rude serta reckless

wah, kayak The Slackers tuh pak. you have to be rude and reckless, hha

yak, tepat sekali. seperti yang dikatakan The Slackers. you have to be rude and reckless. tapi bukan dengan serta merta itu diartikan. yang dipahami dewasa ini terlalu berlebihan. terlalu gamblang. terlalu sembrono dengan berbagai cara mereka dalam memahami. tidak dengan hati, namun totally with fist and the logic. that's all fuck man. i'm sorry for saying that, tapi benar, memang kebanyakan manusia hanya melihatnya dari sudut pandang enaknya saja. bukan dari berbagai sudut yang lalu menggabungkannya sehingga menjadi satu kesatuan dan menumbuhkan simponi. lalu, apa sih yang membuatnya seperti itu? apa menurut kalian?

pendidikan pak!

pola asuh!

uang!

kerakusan pak!

yak benar! yang terakhir adalah benar. yang tadi tadi hanya manifest dari kerakusan. kerakusan yang membuat manusia bodoh dengan pola-pola pendidikannya. kerakusan manusia yang diturunkan dari keluarga kaya satu ke anak turunannya sehingga kerakusan itu telah mendarah daging. kerakusan yang disebabkan akan apa yang kita sebut uang, yang sebenarnya merupakan salah satu bentuk candu yang menggerogoti kita perlahan. semua itu karena kerakusan. sekali lagi,

KERAKUSAN!

Selasa, 15 Februari 2011

adek, besok besar mau jadi apa?

"chila mau jadi dokter. biar bisa sembuhin teman-teman chila yang sakit." ya seperti itulah kira-kira cita-cita seorang anak-anak yang masih dengan polosnya. lalu kalian? yang dengan sudah mengenyam pendidikan yang entah sudah berapa tahun, mau jadi apa? jadi professor? dokter? insinyur? arsitek? polisi? tentara? atau malah belum kepikiran? mau menunggu nasib yang ditentukan oleh Tuhan? apa masih mau bersenang-senang dengan kenikmatan yang orang kata duniawi? ya, semua adalah tergantung langkah dan tangan kalian juga. berusaha dan berdo'a, seperti kata orang tuamu.

"kamu terlalu banyak berfikir, kawan. udahlah, let it flow aja. Tuhan selalu punya jalan untuk kita yang berada dijalannya." bayangkan jika semua orang berfikiran seperti itu, maka dunia ini akan sepi, jalanan lenggang, kantor-kantor tutup, warung-warung tutup dan semua orang hanya diam dirumah sambil memegangi kitab agama mereka masing-masing dan menunggu datangnya rezeki Tuhan yang mengakibatkan mereka terserang alzheimer. betapa bodohnya dunia tanpa passion untuk mengejar kekayaan yang berbentuk lahiriyah maupun rohaniyah. walaupun nantinya jika berlebihan akan dianggap sebagai orang yang kemaruk, namun penting juga memiliki hasrat untuk membahagiakan lahir dan batinmu. setidaknya sekali-kali.

"lalu, kita semua harus jadi orang yang punya cita-cita? buat apa sih? lagian belum tentu cita-cita kita tersebut sesuai dengan yang kita dapatkan." what you get isn't always what you want. Tuhan selalu punya rencana, namun tugas kita adalah untuk bernegosiasi dengan Tuhan agar mengubah kehendaknya menjadi apa yang kita mau. seberapa keras usaha kita tersebut dan seberapa besar keinginan kita untuk mendapatkan, mungkin menjadi pertimbangan Tuhan untuk meng-acc proposal kita. ya walaupun nantinya sedikit melenceng ataupun total melenceng, ya diterima. kalau perlu kembangkan lagi. supaya itu tetap menjadi apa yang kamu inginkan. mungkin dengan begitu, nantinya Tuhan akan meng-acc proposalmu yang berikutnya.

"lalu, cita-cita yang seperti apa yang harus kita miliki?" terserah, yang penting tidak mengganggu harkat hidup orang lain. tidak juga yang akan menundukkan orang lain. tidak juga yang akan menjadi persis seperti orang lain. dunia ini saya pikir sudah terlalu mirip antara satu dengan yang lain, sudah begitu menghambakan antara satu dengan yang lain dan sudah saling merecoki antara satu dengan yang lain. maka, jadilah berbeda. sesuatu yang sangat dirimu dan tanggunglah. itu yang kamu mau bukan?

pada akhirnya juga seseorang akan menjadi tua dan menceritakan apa yang sudah dilaluinya kepada anak, cucu, saudara, teman seperjuangan, tetangga, dll yang ada di kehidupannya kelak. ia akan menceritakan betapa susahnya ia dulu membuat impian-impian yang ada dikepalanya itu menjadi nyata. bagaimana ia sering gagal dan terpaksa menggantinya dengan sesuatu yang baru. atau bahkan ia merasa tidak sempat untuk memikirkan masa depannya dan merasa sudah diatur. atau bahkan, ia benar-benar melepas semua dan terjun ke jurang paling dalam dari putus asa dan menyerah pada roda kehidupan. ya, tinggal pilih, mau menjadi yang mana? dan mau menggabungkan yang mana saja? jika memang benar hidup itu pilihan, maka kalian berhak untuk memilih mempunyai atau tidak sebuah cita-cita.

sekedar untuk referensi, baca lirik dibawah ini. ya kalau perlu, download pula lagunya

gantungkanlah cita-citamu – bip

mau jadi profesor,
jadi dokter yang ahli,
pengacara yang handal,
atau mo jadi gembel?

pemimpin bijaksana,
atau jadi mafia,
pejabat yang simpatik,
atau yang main cantik,
prajurit yang setia,
atau jadi buronan,
teroris nomor satu,
atau pahlawan bangsa?

jadi sendiri!
tanggung sendiri!
jadi sendiri!
tanggung sendiri!

mau jadi rolling stone,
atau mau jadi Beatles,
seperti david beckham,
atau muhammad ali,
setenar madonna,
se-legend benyamin,
menjadi robin hood,
atau pembajak!

bangsat!

jadi sendiri!
(loe jangan tanggung-tanggung!)
tanggung sendiri!
(tanggunglah resikonya!)
jadi sendiri!
(loe jangan tanggung-tanggung!)
tanggung sendiri!

jangan tanggung-tanggung jadi diri loe sendiri!
asal elo puas terima takdir loe sendiri!

cinta memang begitu essential

suatu hal lama yang terlalu biasa dibahas. tetapi, ya, aku ingin membahasnya. menurut kalian apa cinta itu? menurut seorang temanku, cinta itu suatu hal yang essential. dan mungkin benar adanya. cinta-menurut orang awam-mampu untuk buatmu mabuk kepayang, dunia milik berdua, tidak perduli apa kata orang, dan menurutku, "asu koe le ngomong ngono! rumangsamu aku ro konco-koncoku kon urip nengndi?" hha. cinta, menurutku, ya seperti kata temanku tadi, essential! cinta adalah suatu kondisi dimana seseorang sudah siap untuk berkorban, menunjukkan empati, menunjukkan simpati, tidak tahu malu dan percaya diri. karena cinta itu besar, sebesar kasih Tuhan kepada kita. cinta itu akan menerima kamu apa adanya tetapi kamu harus siap untuk merubah dirimu demi cinta. cinta itu bukanlah makanan sehari-hari karena cinta akan selalu siap untuk menepis egomu ketika kamu berhadapan dengan cinta. ya, cinta memang terlalu besar dan tugas kita hanya untuk mengerti akannya. bentuk cinta? bentuk dari cinta menurutku adalah apa yang kamu tunjukkan kepada orang tuamu, teman-temanmu, orang lain, sesama makhluk hidup dan calon, bahkan kekasih ataupun sudah menjadi pendamping hidupmu. karena luasnya cinta itu kita harus siap membagi. bukan memperlihatkan ego sendiri. karena cinta juga begitu essentialnya hingga tanpa cinta kamu bahkan akan melebihi hitler. kamu akan bengis, kotor dan bukan manusia lagi. memang cinta itu essential, tetapi cinta jaman sekarang hanyalah sebatas kekasih yang sedang bercengkrama. dan kalian meng-iya-kan bahwa itu cinta? aku harap tidak, karena menurutku itu merupakan pertunjukkan nafsu manusia. cinta itu memang suatu yang essential, karena dalam memadu cinta kamu harus melupakan egomu dan melebur bersama dengan seseorang, sesuatu, sekumpulan orang tempatmu memadu cinta. karena cinta begitu essential, amu harus siap berkorban. karena cinta begitu essential, kamu, kamu dan kamu harus siap bertoleransi dan saling mengerti. karena cinta begitu essential, ya, cinta memang begitu essential.

a story from nowhere

hati dan pikiran ini, bukan milikmu
hati dan pikiran ini juga tidak akan mungkin jadi milikmu! aku dan tetaplah aku dan selamanya aku! bukan berarti dengan memberiku suapan kau akan memiliki apa yang aku miliki! tidak, tidak dan selamanya tidak! lalu mengapa kau masih menghalangi? untuk apa kau masih mengatur? untuk apa juga kau menghakimi? lalu, buat apa aku punya pikiranku sendiri kalau kau masih menjejalinya dengan apa yang ada di kepalamu? kenapa? bingung? aku banyak bertanya? inti semuanya ini hanya satu, pergilah! urus urusanmu sendiri!

egois? mungkin saja
egois? penting! banyak manusia yang senang mencerca dan mengapa kamu tidak? masih saja mendorong dengan seluruh keyakinanmu dan memaksa semua orang bangkit? ngimpi! manusia senang mencerca apa yang dibuat kaumnya sendiri dan bukan mencerca yang lain. mereka suka kalau salah satu dari mereka itu jatuh, terseok dan kemudian tercekik mati. mereka sangat menyukai itu. walau banyak yang menangis tapi mereka sebenarnya tertawa. apakah kau tau kalau dunia sudah sebusuk itu? dan untuk apa kau masih ingin menunjukkan rasa kemanusiaan itu?

malas? senang sekali berkenalan dengan anda
malas? kenapa tidak? bukankah kita ini sebagai manusi memang diciptakan untuk malas? apa cuma orang-orang kita saja yang diciptakan untuk malas? kalau tidak malas, mau melakukan apa? perubahan? atau mengerjakan tugas? buat apa? apakah ada sesuatu yang bisa diambil kalau kita mengerjakan tugas dan membuat perubahan? semua orang juga melakukan perubahan. semua orang yang sedang study juga mengerjakan tugas. lalu kenapa harus ikut-ikut? mengerjakan tugas itu kan cuma menyalurkan keinginan yang memberi tugas dan bukan menyalurkan keinginanmu. lalu mengapa masih semangat mengerjakan? dan perubahan, seseorang dengan terlalu banyak perubahan itu menandakan kalau tidak memiliki jati diri dan mudah terpengaruh. cukup sekali dan lakukan yang lama, setidaknya sampai kamu perlu beradaptasi lagi.

kesimpulan bukan akhir, namun sebuah jenis permasalahan yang baru
menyimpulkan sepertinya mudah ya? menilai dari berbagai sisi dan membuat dirimu sendiri bingung harus menuliskan dari mana, untuk apa dan kenapa. apa memang harus sudah selesai? masih banyak kan yang harus dilalui. apa harus cepat memberi kesimpulan? tidak bisa ditunda? besok mungkin. lagipula waktu masih banyak, kenapa harus terburu-buru. toh, kalian juga tidak tahu bahwa kalian besok akan mati.

you know that you've got everything that you want to know

kenapa harus bertanya bahwa kamu cantik, pintar, berguna atau tidak? bukankah kamu cantik, pintar, berguna atau tidak itu tergantung dari persepsimu sendiri? dan kenapa kamu harus memperdulikan opini orang lain mengenai kamu cantik, pintar, berguna atau tidak? oh, come on, is that really matters? cantik atau tidaknya dirimu itu tergantung persepsi cantikmu itu seperti apa. pintar atau tidaknya dirimu itu tergantung opinimu sendiri tentang pintar itu sendiri. berguna atau tidaknya dirimu itu tergantung tentang apa yang kamu telah kamu lakukan dan kamu sendiri yang harus menilainya. opini orang lain itu hanya sekedar opini  dari kacamata mereka dan kenapa kamu harus memperdulikannya? bukankah mereka tidak tahu banyak tentang dirimu, apa yang kamu telah lakukan dan apa yang kamu cita-citakan? lalu, untuk apa kamu memperdulikannya? bukankah dengan memperdulikannya akan menjatuhkan opinimu tentang dirimu sendiri lalu mengikuti persepsi mereka? ya, kalau kamu termasuk tipe orang yang mempertahankan persepsi dan opini mengenai dirimu sendiri, tapi kalau tidak? coba pikirkan sendiri dalam hatimu mengenai kamu cantik, pintar, berguna atau tidak. semua itu tergantung pada dirimu sendiri dan persepsimu. jadikan pendapat orang lain itu sebagai referensi dan bukan sebagai apa yang kamu pegang. satu hal lagi, jangan jadikan “this fuckin shit” sebagai “your state of mind”. because, you’ve got everything that you want to know in your mind! Not in  someone else's mind and realize that someone else's mind won’t always satisfy you!

dedicated to everyone that really inspire me to write “this shit”. “you know that you’ve got everything that you want to know!”

saya sedang terlalu "emo" ketika menuliskan ini

kita memang ditakdirkan untuk saling bertengkar, tidak menerima perbedaan dan mau menang sendiri. kita juga ditakdirkan untuk menjadi makhluk yang mampu menghidupi diri sendiri tetapi masih menyusahkan orang lain. dan kita akan selalu ditakdirkan untuk memenuhi hasrat dan keinginan kita walaupun terkadang akan bertentangan dengan norma. bangsat! apakah memang seperti itu takdir kita? berarti kita harus saling menjatuhkan agar dapat menang? agar dapat dikatakan manusia? bukankah Tuhan pernah berkata, "Aku tidak akan merubah nasib suatu kaum kecuali kaum itu sendiri yang mengubahnya." dan apakah firman Tuhan tersebut sudah kau camkan dalam hatimu. jikalau belum, maka camkan seperti ini, "aku memang makhluk egois yang ingin menang sendiri. aku juga merupakan makhluk yang ingin memenuhi kewajibanku walaupun itu dengan mengorbankan kalian. dan aku juga makhluk yang ingin bersenang-senang tanpa mengingat kalian. tapi, yang aku sesali aku juga merupakan bagian dari kalian. aku tidak akan berdiri pada kakiku sendiri jika tanpa kalian. dan aku butuh kalian. maka ego ini harus aku lebur! aku bakar bersama semangatku berjuang bersama kalian! karena kalian merupakan bagian dari hidupku, maka kalian pantas mendapatkan penghargaan dariku! walaupun jika dibandingkan dengan jasa kalian, penghargaan ini bukan apa-apa. penghargaan ini hanya sumpah! sumpah yang kuucapkan pada diriku sendiri ketika aku merasa terlalu memanfaatkan kalian. ketika aku merasa telah membodohi kalian. dan ketika aku merasa telah menginjak-nginjak harga diri kalian. maka mulai dari sekarang aku bukan lagi bagian dari kalian. tapi, aku adalah kalian." dan setelah kalian bersumpah, maka laksanakan. sumpah tadi bukan untuk dihayati! tapi dilaksanakan! karena dunia ini sudah penuh dengan orang egois yang hanya memikirkan pantat atau kelompok mereka sendiri. aku harap kalian juga muak akan manusia seperti itu. bukankah lebih baik bersama-sama daripada sendiri?

mati, mati dan mati

palsu
semuanya sudah palsu
tidak ada lagi yang menjadi hal nyata
hanya palsu dan semuanya palsu

perang
semuanya berperang
tidak ada lagi kedamaian
hanya dalam mimpi dan mimpi yang terdalam

apa memang sudah tidak ada lagi kebenaran untuk dibeberkan?
apa takut?
takut akan apa?
takut akan penguasa?
apa mereka memang sebegitu kuatnya hingga kalian menutupi kebenaran?
atau, karena kalian memang pengecut?

idealisme hanya akan membawamu pada hal buruk
dan memang itu betul adanya
aku tidak menutupi atau sebagainya
karena memang begitu
seorang idealis layaknya akan hidup dengan pendapat mereka atau kelompoknya
dan itulah yang membawa perpecahan
karena kalian manusia terlalu mudah untuk terbakar!

sudahlah sudah
memang sudah begitu adanya dan kalian memang terlalu sulit untuk dinasehati
yang terjadi maka terjadilah
jika memang seperti itu, maka kalian memang sudah bersiap mati, mati dan mati

drama yang besar ini, sangatlah indah!

kita hidup di dalam sebuah pementasan drama yang besar. di dalam drama ini, kita akan diberikan sebuah peran yang tidak bisa kita pilih namun dapat berubah (berkembang) sesuai waktu dan perkembangan diri kita dalam memerankannya, sebuah kostum yang sebenarnya sudah paten tetapi mungkin beberapa dari kalian akan mengubahnya sesuai keinginan, dan sebuah dialog yang tanpa kalian sadar kalian akan mengucapnya tanpa harus menghapalnya. di dalam setiap pementasan drama ini kita selalu akan dituntut untuk menjalaninya dengan sempurna dan itu berarti kita tidak boleh cacat dalam memerankannya, karena jika kita tidak menjalaninya secara sempurna maka kita akan mendapatkan hukuman dari sang sutradara dan cemooh dari pemeran yang lain. tetapi sebaliknya, jika kita bagus dalam memerankannya kita akan mendapatkan reward dari sang sutradara dan applause dari pemeran yang lain. di dalam drama ini tidak akan terdapat penonton. semua yang kita perankan hanya akan dilihat oleh pemeran yang lain. jadi, janganlah berlebihan dalam memerankannya dan cukuplah secara benar saja. di dalam drama ini kita juga tidak akan mendapatkan bayaran sepeser-pun. karena semua yang kita lakukan di dalam drama ini merupakan sebuah kewajiban. hak yang akan kita peroleh adalah reward dari sang sutradara dan applause dari pemeran yang lain. tetapi sayang, di dalam drama ini kita tidak bisa bertukar peran, karena peran tersebut telah paten dari awal kita turut dalam drama ini. tetapi jika terdapat kesepakatan antar kita para pemeran maka kita dapat saling bertukar tetapi itu tidak akan terjadi secara permanen dan hanya terjadi 2/3 kali pementasan. tetapi setelah mengetahui itu semua kita jangan pesimis dahulu. selalu akan ada kebaikan dan kejutan-kejutan di dalam setiap kita memerankannya. karena drama ini berjalan secara natural, tanpa arahan yang konkrit dan hanya ada satu tujuan pasti, yaitu reward dari sang sautradara dan applause dari pemeran yang lain.

Kamis, 27 Januari 2011

something between "black" and "white"

when everything turn into "black", you can't see even you have the brightest light in the world
you can't think even you have the cleverest brain in the world
you can't speak even you have to say something
and you can't move even you have to step forward

That kind of weird happen because "white" doesn't want to sacrificing
because "white" doesn't want to release the cage
because "white" doesn't want to run to reach the dream
bacause "white" doesn't want to get up and fight back

"black" and "white" have something in between that you wouldn't understand
something that connect them into one piece so that can't be separated
something that make them always exist
something that if you learn, you will ask why

don't learn about "black" and "white"
you just waste your time if you learn about it
just know the time that it will become "black" or "white" will help you much
and after that, you must prepare yourself for the next right move

munafik atau pengecut?

berfikir hingga akhir ambang keputusasaan
berfikir hingga otak dan batin melemah
berfikir hingga tubuh terasa lemas dan sulit digerakkan
berfikir hingga merasa marah akan diri sendiri

munafik atau pengecut?

tanpa ada angin atau sesuatu apapun
tanpa ada nasehat atau kata - kata bijak
tanpa ada pengaruh ataupun paksaan
tanpa berfikir dan hanya emosi belaka

munafik atau pengecut?

aku buat
aku luka
aku jalani
aku sesali

munafik atau pengecut?

mata mulai tak kuat untuk melihat
bibir mulai kaku untuk berkata
telinga mulai malas mendengar
jari mulai lemas untuk menunjuk

munafik atau pengecut?

aku ingin kembali tapi tak sampai
aku ingin pergi tapi tak kujalani

munafik atau pengecut?

aku

munafik atau pengecut?